![]() |
400 Hektar Pesawahan Di 3 Desa Rawan Kekeringan Akibat Abrasi Bendungan Cisurog.(Foto/Rudy) |
JAGATANTERO.COM, PANDEGLANG| Puluhan warga petani dari tiga Desa bersama turun ke sawah, namun bukan untuk memetik hasil panen, melainkan bergotong royong membuka kembali saluran air yang tertutup tanah akibat bencana longsor, Rabu, 24/07/2024 lalu.
Mereka yang bahu membahu bekerja menggali longsoran tanah tersebut berasal dari Desa Banyu Biru, Desa Caringin dan Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang Banten.
Kepala Desa Banyu Biru Yayat menjelaskan, endapan tanah yang menutupi aliran irigasi persawahan diakibatkan oleh bencana alam dan berdampak pada pertumbuhan tanaman padi yang tertimbun tanah bercampur lumpur.
"kami bersama warga dari 3 Desa, hari ini mengadakan gotong royong, membuka aliran air yang tertutup akibat longsor tanah, akibat bencana," ujar Kepala Desa Banyu Biru.
"ya ini kan bencana alam, jadi kami sementara ini, yang bapak liat sedang melakukan gotong royong, dan kami belum berpikir kmna mana dahulu. Tar setelah ini kami akan lanjutkan pelaporan kepada pemerintah terkait,"sambung Kades.
Bendungan Cisurog sendiri meliputi area pesawahan seluas 400 hektar kurang lebihnya, yaitu Desa Banyubiru, Caringin dan Teluk. Di sekitarnya ada sekira 750 petak sawah.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pandeglang, Asep Rahmat menyampaikan, pihaknya telah memberikan perintah kepada Tim teknis untuk melakukan survey lapangan, dan kini hasilnya sudah disampaikan pada pimpinannya berupa permohonan Anggaran Penanganan Rehabilitasi Daerah Irigasi Cisurog.
"saya sudah memerintahkan Tim Teknis untuk melaksanakan survey lapangan dan hasilnya sudah disampaikan ke Pimpinan berupa surat permohonan alokasi anggaran untuk penanganan Rehabilitasi Daerah Irigasi Cisurog khususnya penanganan Dinding Penahan Tanah yang saat ini mengalami kerusakan akibat longsoran tanah, ungkap Kepala Dinas PUPR.
Jasra selaku petani yang sawah miliknya terairi Irigasi tesebut juga mengungkapkan, " yaa selama ini, para petani mendapatkan air dari irigasi itu, sementara ini kami hanya pakai alkon saat butuh sawah yang di airi," ungkapnya.
Masyarakat berharap kepada Pemerintah terkait agar dapat bertindak, membantu perbaikan aliran sawah.(Rudy)