Di Waktu Berdekatan, 2 Pendaki Dilaporkan Jatuh dari Gunung Rinjani, 1 Pendaki Asal Rusia Berhasil Ditemukan

Tim Sar melakukan pencarian terhadap korban yang dilaporkan jatuh dan hilang di puncak gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.


JAGATANTERO.COM, LOMBOK| Dua pendaki terjatuh di Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, di waktu berdekatan. Pendaki bernama Kaifat Rafi Mubarok (16) asal Jakarta Pusat, terjatuh pada Minggu (29/9/2024). Hingga kini, keberadaan Rafi masih terus dicari. Di tengah pencarian Rafi, seorang pendaki bernama Vladimir (34) jatuh pada Kamis (3/10/2024). Pendaki asal Rusia itu kini sudah ditemukan.

Kepala Resort Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Sembalun Taufikurrahman mengatakan, Rafi awalnya mendaki bersama 4 kawannya, yakni Reza, Rijal, Ramadhan, dan Alfarizi pada Sabtu (28/9/2024) via Sembalun. 

"Mereka memuncak (mendaki ke puncak Rinjani) Minggu dini hari sekitar pukul 01.00 Wita," ujarnya, Rabu (2/10/2024). 

Menurut keterangan Ramadhan, dirinya bersama Rafi dan Reza tiba di puncak Rinjani sekitar pukul 10.00 Wita. 

"Beberapa saat di puncak, ketiganya ini turun ke arah Pelawangan secara terpisah dengan rombongan lainnya," ucap Taufikurrahman. 

Rafi turun bersama Reza, sedangkan Ramadhan tertinggal karena istirahat. "Namun begitu Ramadhan tiba di Pelawangan pukul 13.00 Wita, kedua rekannya tidak terlihat bersama rombongan lainnya. Baru pukul 16.00 Wita, rekan-rekan kedua korban (Rafi dan Reza) dilaporkan salah jalur saat turun dari puncak dan mengalami kecelakaan," ungkapnya. 

Taufikurrahman menuturkan, Reza sempat mengabarkan lewat Instagram soal kecelakaan yang dialaminya. Lalu, pukul 17.00 Wita, beberapa teman korban kembali naik ke arah puncak untuk menjemput Reza dan Rafi. Akan tetapi, mereka hanya menemukan Reza. Reza ditemukan di atas bukit arah Pungungan. 

"Korban selamat (Reza) mengatakan jika rekannya, Rafi, terjatuh lebih dalam dan tidak bisa dia selamatkan," tutur Taufikurrahman. Rombongan pendaki tersebut kemudian turun untuk meminta bantuan pada porter dan pendaki lain.

Taufikurrahman mengungkapkan, teman-teman korban agak kesulitan memberikan informasi ke Resort TNGR Sembalun karena terkendala sinyal dan keterbatasan kontak petugas. Oleh karena itu, teman-teman korban bergerak ke Pos II. 

Mereka baru tiba pada Senin (30/9/2024) sekitar pukul 14.30 Wita. Mereka lantas melaporkan insiden tersebut pada petugas di Pos II Jalur Sembalun.

Pada pencarian hari kelima, Sabtu (5/10/2024) pagi, tim gabungan belum menemukan keberadaan Rafi. Rafi diduga jatuh ke jurang menuju Danau Segara Anak. 

Kepala Kantor SAR Mataram Lalu Wahyu Efendi menjelaskan, selain pencarian manual, timnya juga menggunakan thermal drone. 

"Penggunaan drone thermal menjadi salah satu upaya untuk mempercepat proses pencarian. Drone thermal diharapkan dapat mendeteksi keberadaan korban, menyisir area yang lebih luas dan sulit terjangkau," terangnya. 

Tim SAR juga sempat menurunkan dua personel ke tebing yang diduga menjadi titik jatuhnya korban. Lokasi tersebut memiliki kedalaman mencapai 500 meter. 

"Hingga saat ini korban belum ditemukan, pencarian tetap dilanjutkan," jelasnya, dikutip dari Antara.

Menurut Wahyu pencarian ini terkendala medan dan cuaca yang tak menentu. "Semoga korban bisa ditemukan dengan selamat," tandasnya. (Red)


Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Lebih baru Lebih lama
Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال