![]() |
Ilustrasi Beras Bansos. (Foto/Net) |
JAGATANTERO.COM, PANDEGLANG| Sejumlah warga berduyun-duyun mendatangi Kantor Desa Cibodas, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang. Warga yang mayoritas kaum Emak-emak itu berkumpul di balai Desa untuk menjemput bantuan sosial (Bansos) berupa beras dari Pemerintah. Diduga Acara pembagian bansos tersebut dimanfaatkan untuk mengkampanyekan salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang yang sedang berkontestasi pada Pilkada serentak tahun ini.
Berdasarkan video yang beredar, puluhan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) bansos beras tengah berkumpul di kantor desa menunggu jatah beras untuk mereka. Namun saat tengah berkumpul, Emak-emak dan bapak-bapak yang berada di lokasi dipandu oleh seseorang untuk menyanyikan yel-yel pasangan calon Raden Dewi Setiani – Iing Andri Supriyadi dan Cagub-Cawagub Andra-Dimyati Natakusumah.
“Bu Dewi pilihanku Pak Iing kebanggaanku, ku yakin nomor dua pasti menang. Menang, menang, menang,” bunyi yel-yel yang dinyanyikan KPM dengan dipandu oleh seseorang.
Ketua Panwascam Banjar, Cecep mengaku sudah memerintahkan anggotanya ke lapangan untuk menelusuri kebenaran video tersebut. Berdasarkan hasil penelusuran, kegiatan pembagian Bansos beras tersebut dilakukan, Sabtu (5/10/2024) kemarin, dan berlokasi di Kantor Desa Cibodas.
![]() |
Tangkapan Layar video viral di medsos, seorang wanita berkerudung diduga staff Desa Cibodas tengah menberikan arahan memberikan yel-yel untuk memilih Salah satu paslon. |
Ia mengaku dalam waktu dekat akan mengundang beberapa orang yang berada di lokasi untuk meminta keterangan terkait video viral itu. Rencananya, ada 5 orang yang akan diundang untuk memberikan klarifikasi.
Dari lima orang yang akan diundang, ungkap Cecep, dua diantaranya merupakan perangkat Desa Cibodas. Kedua orang tersebut diundang lantaran pada saat kejadian keduanya sedang berada di lokasi.
“Karena disitu ada keterlibatan perangkat desa, setelah kami telusuri memang ada dua perangkat desa jadi kami targetkan dua perangkat desa itu. Kami undang juga pemandu yel-yel, nama-namanya sudah kami kantongi tinggal kami sebarkan undangannya. Hasil penelusuran di lapangan pada saat kejadian, Sabtu (5/10/2024), kebetulan (Pjs Kades) tidak hadir di lokasi hanya dua perangkat desa,” jelasnya.
Cecep juga memastikan bahwa orang yang memandu menyanyikan yel-yel Paslon bukan perangkat desa melainkan hanya KPM yang sama-sama menerima Bansos beras.
“Yang memandu itu kebetulan salah satu orang yang dapat Bansos, dia hadir di situ sebagai masyarakat biasa dan bukan perangkat desa,” ungkapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, redaksi belum dapat menghubungi pihak Desa untuk mempertanyakan kebenaran isi dalam Video yang tengah viral di medsos tersebut. (Rudy)