JAGATANTERO.COM, SERANG| Pengawasan Badan Pengendalian Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengklaim melakukan penyelamatan keuangan, penghematan belanja negara, dan mengoptimalisasi penerimaan negara dengan total kontribusi senilai Rp310,36 triliun dalam kurun 2020 - kuartal I 2024.
Hal ini disampaikan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Tahun 2024 di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/05/2024).
Rinciannya, pengawasan BPKP melakukan penyelamatan keuangan negara senilai Rp78,68 triliun, penghematan belanja negara Rp192,93 triliun, serta mengoptimalisasi penerimaan negara senilai Rp38,75 triliun.
"Total kontribusi keuangan tersebut adalah 310,36 triliun,” ujar Yusuf dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/5/2024).
Yusuf mengatakan BPKP tidak hanya berfokus untuk mengawasi aktivitas keuangan dan efektivitas pembangunan, tetapi juga bagian dari solusi.
“Kami juga mengawal efektivitas pembangunan pada berbagai bidang pembangunan, antara lain bidang kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur, ketahanan pangan, transformasi industri, tata kelola tambang dan perkebunan, penguatan UMKM, tata kelola BUMN, BUMD, hingga transformasi energi hijau,” kata Yusuf.
Tak hanya itu, ia juga mengaku pengawasan internal juga turut mendorong penyelesaian 204 Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Kami ikut memastikan bahwa berbagai infrastruktur PSN konektivitas yang dibangun telah menghasilkan perbaikan mobilitas dan pengurangan biaya logistik. Sehingga tercipta peningkatan aktivitas ekonomi,“ jelasnya.
Yusuf mengatakan bahwa BPKP masih melakukan ruang perbaikan dan kebutuhan percepatan pada beberapa program pemerintah. Karena itu, BPKP merekomendasikan ketepatan dalam pembuatan kebijakan, perencanaan, sasaran kinerja, pemantauan, dan evaluasi penting untuk keberhasilan program.(Bloombergtechnoz.com/red)