![]() |
Tumpukan sampah di pinggiran Sungai Cibanten semakin meresahkan.(Foto: Istimewa) |
JAGATANTERO.COM, SERANG| Warga sekitar bantaran sungai Cibanten keluhkan dengan adanya tumpukan sampah yang hampir menutupi aliran sungai, selain mengganggu keindahan, sampah juga mulai menimbulkan bau tidak sedap.
Hal itu juga berdampak pada warna air yang berubah menjadi begitu keruh sehingga warga enggan untuk menggunakan air sungai Cibanten untuk mandi dan mencuci.
Pantauan JagatAntero.com, tumpukan sampah rumah tangga tersebut tak hanya kiriman yang tersangkut, sampah itu juga berasal dari warga yang membuang sampah dari atas jembatan atau melemparnya saat melintas di jalan.
Melihat keadaan sungai Cibanten yang begitu memperihatinkan membuat warga yang bermukim tak jauh dari sungai merasa tak nyaman, lantaran bau tak sedap sangat mengganggu. Dikatakan Suaib, warga lingkungan Magersari, tumpukan sampah di pinggiran sungai Cibanten sudah lama dan belum ada penanganan dari Pemerintah kota Serang.
"seolah olah pemerintah tutup mata dan tutup telinga. karna pihak pemerintah terkait tidak pernah mengunjungi untuk melihat keadaan sungai atau kali banten,"ujarnya.
Suaib juga menceritakan tentang kondisi terdahulu Sungai Cibanten yang begitu bersih dan airnya banyak dimanfaatkan warga. Namun, saat ini sungai Cibanten menjadi dangkal akibat adanya sampah.
"sungai Cibanten yang dulu bersih dan sekarang dangkal juga tidak layak untuk di gunakan mandi atau mencuci untuk masyarakat kampung Magersari, kampung pekarungan dan sepanjang sungai kali banten sangatlah tercemar,"ungkap Suaib.
"dulu jaman saya kecil tidak pernah kebanjiran sekarang sangat sering kebanjiran kemarin saja pernah kebanjiran sampai naik ke pemakaman kampung Magersari bahkan sampai naik banyak rumah rumah yang terendam,"sambungnya.
Selain tumpukan sampah Rumah Tangga, ungkap Suaib, air sungai Cibanten juga sudah tercemar limbah medis. Diduga berasal dari Rumah Sakit Umum.
"mirisnya lagi di sungai Cibanten tersebut telah tercemar limbah medis berasal dari rumah sakit umum,"tukasnya.
"padahal sungai kali banten tersebut bisa untuk mandi mencuci pakaian serta mencuci beras serta berwudhu, tapi sekarang masyarakat sudah enggan, karna tercemar,"keluh Suaib kepada wartawan, Minggu, 03/11/2024.
Warga lainnya, Herman mengatakan, sampah di aliran sungai Cibanten bukan hanya dari warga sekitar, melainkan sampah kiriman.
"Kalau warga sini (Magersari) engga ada yang buang sampah ke sungai. Justru warga yang sering bantu bersihin, ngebakarin sampah yang tersangkut di pinggiran sungai," katanya.
Herman pun meminta kepada pemerintah dan instansi terkait agar segera membersihkan tumpukan sampah. Pasalnya, saat ini sudah masuk musim hujan dikhawatirkan akan terjadi banjir besar seperti awal tahun 2022.
"Mumpung sekarang musim kemarau dibersihkan, kalau hujan bahaya ini," pungkasnya.
Pandangan penulis, kebersihan sungai Cibanten juga butuh kesadaran dari masyarakat setempat untuk menjaganya agar tetap asri dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada dekat dengan sungai, serta rasa kepedulian menjaga lingkungan.
Selain itu, pemerintah terkait juga harus menyediakan tempat untuk membuang sampah agar masyarakat tidak membuangnya di pinggiran sungai Cibanten. (HR/Red)