![]() |
Aan Andriatna (Kanan) tokoh muda Kecamatan Pulosari. |
JAGATANTERO.COM, PANDEGLANG| Peristiwa pilu sekaligus memalukan kembali terjadi di dunia pendidikan. Perbuatan tak senonoh atau pelecehan seksual hingga pencabulan lagi-lagi harus dialami murid perempuan yang masih di bawah umur. Seperti yang terjadi di salah satu yayasan di pandeglang, Banten, tepatnya di kampung Cibaliku, Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari.
Ironinya, pelaku merupakan seorang pengajar di yayasan tersebut.
Pelaku SM yang kini sudah ditahan pihak kepolisian Resort Pandeglang, mengaku melakukan perbuatan tercela terhadap muridnya sejak tahun 2024 lalu. Tercatat, sudah ada 8 korban yang melaporkan perbuatan bejat pelaku yang diterima pihak kepolisian.
Peristiwa tersebut menjadi sorotan dikalangan masyarakat setempat, salah satunya tokoh muda Kecamatan Pulosari, Aan Andriatna
Aan berpendapat, dengan adanya kejadian tersebut dunia pendidikan kembali tercoreng, terlebih perbuatan yang dilakukan pelaku terjadi di lingkungan yayasan yang mengajarkan ilmu dasar agama Islam.
"dengan kejadian ini kami sangat mengutuk keras atas perlakuan oknum guru yang telah melakukan pelecehan terhadap muridnya. Sebagai seorang guru harusnya menjadi panutan bagi anak didiknya, bukan malah tidak memiliki adab.dan ini sudah melenceng dari norma agama," ujar Aan kepada wartawan 13/06/2025 di kediamannya.
Menurutnya perbuatan oknum pengajar SDIT itu harus dihukum sesuai aturan yang berlaku, agar tidak ada lagi kejadian serupa dikemudian hari, sebab, kata Aan, ini sudah sangat mencoreng Marwah agama akibat ulah pelaku.
"tindakan si pelaku harus dihukum sesuai aturan yang ada, agar tidak ada lagi kejadian serupa di hari nanti, sebab ini sudah sangat membuat Marwah agama yang ada di wilayah kami," ungkapnya.
Sambung Aan, pendidikan bagi seorang anak adalah sangat penting, tak sedikit orang tua anak bekerja keras untuk kebutuhan pendidikan anaknya.
Aan juga berharap kepada pihak pemerintah melalui instrumennya, agar dapat mengkaji ulang," kami berharap kepada pihak pemerintah, agar dapat mengkaji ulang tentang perijinan dan SOP yayasan tersebut. Agar dapat terakreditasi dengan kelayakan tahap mengajar," harapnya.
Kemudian, Aan juga meminta kepada masyarakat agar lebih selektif dan teliti sebelum memasukan anaknya di Sekolah," kami hanya menghimbau kepada para orang tua, yang akan memasukan sekolahnya agar memikirkan terkait akreditasi sekolah tersebut dan latar belakang sekolah yang bakal di pilihnya," kata Aan.
Hal lain, salah satu orang tua siswa korban pelecehan ini juga merasa geram, adanya prilaku guru yang tak senonoh itu," kami semua orang, selaku orang tua siswa yang di lecehkan, sangat geram dengan tingkah oknum guru itu," ujar (D) salah satu bapak korban.
(D) Satu dari orang tua korban Menjelaskan sedikit kronologis kejadiannya," semua berawal dari anak saya yang bernama bunga ( nama samaran), anak saya di lecehkan saat kejadian kemarin, dan berontak. Nah pada akhirnya singkat cerita anak melapor kepada guru lain, dan terjadilah korban lainya bercerita bahkan ada yang sudah terjadi. Semuanya 8 anak siswa pak," tuturnya kepada wartawan.
Pihaknya juga akan menuntut kepada pihak sekolah, dengan kejadian tersebut," kami akan minta pertanggung jawaban dari pihak sekolah, tentang masalah ini. Dan kurangnya pengawasan tersebut menjadi hal itu terjadi," tutupnya.
Sementara saat wartawan menemui pihak yayasan SDIT Sukaraja, ketua yayasan tidak ada di tempat," pak ketua yayasan sedang menghadiri panggilan APH pak," ungkap pihak sekolah.
Sementara pihak pelaku berinisial (SM), telah di Amankan pihak Polres Pandeglang.
Terjadinya pelecehan seksual terhadap anak didik, menjadi suatu masalah di dunia pendidikan. Perlu adanya keseriusan dalam mencari solusi, agar hak seorang anak untuk menggali ilmu di sekolah terasa nyaman aman dan berkualitas.
Rudi Cobra.
Tags
Hukum