Buntut Kematian 1 ABK Kapal Akibat Tertabrak Tongkang Siluman, Kantor UPP Kelas III Labuhan Digeruduk Warga Nelayan

Ratusan Masyarakat Nelayan Desa Teluk, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten, geruduk UPP Kelas III Labuhan.(Istimewa)


JAGATANTERO.COM, PANDEGLANG| Ratusan Masyarakat Nelayan Desa Teluk, Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Banten, geruduk UPP Kelas III Labuhan.

Masa yang didampingi oleh Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), menuntut pertanggung jawaban kepada Syahbandar UPP Kelas III Labuhan agar usut tuntas kasus meninggalnya 1 ABK kapal yang tertabrak oleh kapal tongkang.

Awal aksi tersebut secara damai, saat aksi juga sempat ricuh, namun segera terkendali normal. Aksi demo juga telah dikawal oleh aparat kepolisian Polres Pandeglang.

Insiden na'as tersebut mengakibatkan satu anak buah kapal (ABK) bernama Casmito meninggal dunia setelah ditemukan tak bernyawa di Pulau Sebesi, Kalianda Lampung. Sementara empat ABK lainnya bersama nahkoda Suja'i berhasil selamat. Kamis, (25/9/2025)

Sepekan pasca-insiden, nelayan menilai kasus ini masih gelap karena identitas kapal tongkang yang diduga menabrak KM Nanjung Sari belum diumumkan oleh pihak Syahbandar maupun PLTU Banten Labuan 2 yang terkait.

Mereka mendesak UPP Kelas III Syahbandar Labuan dan PLTU Banten 2 Labuan untuk segera mengungkap dugaan kapal tongkang yang menabrak KM Nanjung Sari. Pihak nelayan khawatir bahwa kejelasan kasus ini dapat berdampak pada keselamatan pelayaran dan lingkungan di sekitar perairan Labuan.

" Pihak Syahbandar dan PLTU Labuan segera mengungkap kejelasan dan pertanggung jawaban terhadap korban, mereka menuntut keadilan," ungkap orator ucu fahmi diatas mobil komando.

Dalam aksinya, perwakilan dari Nelayan melalui HSNI mengatakan. Jika tuntutan nya tak lain agar pihak Syahbandar agar bisa mengusut tuntas terjadinya laka laut yang menyebabkan 1 orang meninggal," kami meminta kepada pihak Syahbandar, agar dapat bertanggung jawab atas kejadian laka laut ini," ungkap salah satu perwakilan HNSI.

Dalam aksi, nelayan juga menghadirkan korban, dan anak yang meninggal dalam kejadian itu," kami juga telah menghadirkan, anak korban meninggal, agar dapat berstatmen, Terkait meninggalnya orang tua anak ini," ungkap Andar juga.

Aksi tersebut juga, akhirnya perwakilan dari para nelayan di beri masuk, guna beraudensi ke ruang Dirjen kementrian perhubungan UPP kelas III Labuhan.

Dalam audiensinya, para perwakilan tersebut menuntut agar segera di selesaikan, agar masyarakat nelayan memilki keadilan," kami berharap, agar pihak Kesyahbandaran, agar secepatnya memberikan keadilan terhadap korban tertabraknya oleh tongkang," ujar andar

Di lain hal, ketua HNSI Kabupaten Pandeglang Dede Widarso, mengatakan jika pihaknya dalam hal ini akan terus mengawal, sampai ada titik temu," Alhamdulillah kami selalu mengawal bahkan kami semalam, juga mengadakan terus beraudensi, dengan pihak UPP kelas III Labuhan, dan Dinas Perikanan Propinsi Banten KPPP Teluk," ungkapnya.

Masa aksi juga bergeser ke PLTU 2 Labuan, dengan menggunakan kapal nelayan. Dengan 8 kapal nelayan melalui jalur laut, masa menuju Jeti PLTU 2 Labuan," kami akan meminta kepada PLTU 2 Labuan agar berikan keadilan terhadap para korban," masih ujar Andar sekretaris ranting Labuan.

aksi juga akan di lanjutkan jika tidak ada keadilan bagi para nelayan.(RC/Red)



Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Lebih baru Lebih lama
Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال