![]() |
Kapal Tongkang TB AMURANG BG MANALINES 815 bermuatan batu bara 7.354 MT terdampar di perairan laut Bayah.(Foto/Ist) |
JAGATANTERO.COM, LEBAK| Peristiwa terdamparnya Tugboat dan Kapal Tongkang TB AMURANG BG MANALINES 815 bermuatan batu bara 7.354 MT di perairan laut Bayah tidak luput dari perhatian Ketua Karang Taruna Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Yoga Gunawan, Jum'at (02/8/2024).
Yoga mengungkapkan, ia bersama warga Bayah mengkhawatirkan dampak pencemaran dari tumpahnya ribuan ton batu bara di pantai laut Bayah ini terhadap biota laut juga kesehatan.
Menurut Yoga, dari senyawa yang terkandung dibatu bara yang jatuh ke lautan ini dapat berinteraksi dengan senyawa yang ada di lingkungan laut. Karena, batu bara ini mengandung senyawa kimia arsenik, timbal, merkuri, kromium dan lainnya.
Dari kandungan merkuri yang berada dibatu bara yang jatuh ke laut dapat berpotensi melepaskan logam berat, sehingga akan berdampak terhadap kehidupan biota laut juga dikhawatirkan berdampak terhadap kesehatan manusia.
Akibatnya, lanjut Yoga. Apabila ikan di laut sudah terkontaminasi dengan logam berat, maka seseorang yang mengkonsumsi ikan yang tercemar kandungan merkuri dikhawatirkan dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau dampak buruk lain bagi kesehatan manusia.
"Untuk itu saya berharap kepada pihak pemilik barang DLH Lebak, DLHK Provinsi Banten dan pihak terkait, agar secepatnya melakukan evakuasi kapal tongkang yang masih bermuatan sedikit sisa batu bara dan tagbout terdampar ini untuk meminimalisir terjadinya pencemaran di perairan laut Bayah," pungkas Yoga Gunawan.
Terpisah, Kabid Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup Kabupaten Lebak, Erik Indra Kusuma, ST., MA saat dikonfirmasi dan minta penjelasan terkait dampak dari ribuan ton batu bara yang tumpah di lautan Bayah, Erik mengaku belum mendapat informasi lebih lengkap dan hanya baru tahu dari media online.
"Informasinya baru diterima sore ini via media online, belum ada informasi lebih lengkapnya.Pencemaran harus ada pembuktian, uji laboratorium sampel air laut diantaranya.
"Siap nuhun infonya, coba kami koordinasi juga dengan DLHK Provinsi, untuk kewenangan industri semen terpadu sekarang di Pemerintah Provinsi," terang Erik via pesan singkat WhatsApp, Jum'at (02/8/2024).
Sementara, Kadis DLHK Provinsi Banten, Wawan Gunawan melalui pesan Whatsapp menyampaikan, pihaknya akan menerjunkan Dakum ke lokasi kejadian.
"Baik nanti Dakum turun" ujarnya singkat.(*/red)