![]() |
Tangkapan layar Debat Pilgub Banten dari Channel Youtube Kompastv.Rabu (16/10/2024) |
JAGATANTERO.COM, JAKARTA| Debat perdana Pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur (Pilgub) Banten 2024 malam ini, Rabu (16/10/2024), antara pasangan nomor 01 Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi (Airin-Ade) dan pasangan nomor 02, Andra Soni-A. Dimyati Natakusumah (Andra-Dimyati), berlangsung sengit. Khususnya membahas topik Banten Selatan yang meliputi Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang.
Kesengitan debat terjadi ketika sesi tanya jawab antar dua pasangan calon. Dimana, ketika calon Gubernur nomor urut 02 Andra Soni bertanya kepada calon Gubernur nomor urut 01 Airin Rachmi Diany terkait peningkatan fiskal pendapat asli daerah (PAD) agar dua wilayah tersebut bisa maju.
“Pandeglang dan Lebak merupakan daerah yang paling luas di Banten. Namun, fiskalnya masih kecil, bagaimana Bu Airin melihat hal tersebut dan mencari solusi agar pembangunan berkeadilan?,” tanya Andra ke Airin.
Menjawab pertanyaan tersebut, Airin mencontohkan ketika dirinya menjabat Walikota Tangerang Selatan (Tangsel). Dimana, ketika itu, Tangsel merupakan daerah pemekaran baru.
“Saya ngantor di kecamatan, APBD hanya Rp1,2 triliun, PAD Rp125 miliar. Yang penting komitmen dari kepala daerah untuk memastikan kebutuhan masyarakat ada di mana,” kata Airin.
Dirinya juga berharap adanya komitmen dari Bupati Lebak dan Pandeglang dengan provinsi.
“Karena kalau kita lihat yang paling dibutuhkan itu adalah jalan poros desa. Kalau turun ke lapangan, Pandeglang sumberdaya alamnya sangat luar biasa. Tinggal bagaimana kemauan pemerintah daerah bersama-sama, nanti insya Allah saya Gubernur kita sama-sama menaikan industri pariwisatanya,” ucapnya.
“Bagaimana travel time, transit time dibangun bersama. Di situ ada pertanian, banyak lahan pertanian yang luar biasa. Maka APBD di Lebak dan Pandeglang sama-sama fokus apa yang dikerjakan. Tugas saya sebagai Gubernur bagaimana memperbaiki jalan poros desa. Maka otomatis ada percepatan ekonomi,” sambungnya.
Airin juga membandingkan ruas jalan Kota Tangsel dengan ruas jalan di Pandeglang dan Lebak. Dimana panjang jalan di Tangsel 3 poin lebih panjang dari Lebak dan Pandeglang.
“Tinggal kemauan dari kepala daerahnya dalam mencari inovasi. Tangsel selama 10 tahun menjabat APBD nya naik jadi Rp4 triliun, PAD-nya naik jadi Rp2 triliun. Tentunya didorong oleh provinsi dan pusat dan yang paling penting ada kolaborasi, ada kerjasama, kebersamaan. Tugas provinsi sebagai koordinator apa yang dibutuhkan Lebak dan Pandeglang dengan potensi yang ada di dua daerah tersebut,” ujarnya, seraya menyebut adanya Tol Serang-Panimbang akan dapat mempercepat kemajuan di dua wilayah.
Menanggapi jawaban Airin, Andra Soni menilai, dengan luas lebih dari 3 ribu kilometer suatu keharusan adanya sebuah pemekaran wilayah. Hal itu agar fungsi pemerintah dalam melayani dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Sehingga saya sangat mendukung bagaiman upaya pemerintah melalui DPR RI untuk membahas rancangan Undang-undang terkait daerah otonomi baru (DOB) Cilangkahan. Ini suatu keharusan,” kata Andra.
Andra mengaku sedih dengan kondisi Lebak yang terus dieksploitasi kekayaan alamnya sejak zaman penjajahan.
“Itu yang membuat kita sedih, miris. Dengan luas daerah sepertiga Provinsi Banten sangat jauh dibandingkan dengan daerah perkotaan. Untuk itu pemikiran kita harus adil sejak dalam pikiran apalagi perbuatan,” ujarnya.
Merespons tanggapan Andra, Airin mengaku, jika dirinya sudah menyambangi delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten. Dirinya juga menerima banyak masukan dari masyarakat.
“PR (pekerjaam rumah, red) kita sebagai pemimpin mendengarkan apa yang dibutuhkan masyarakat. Khusus wilayah selatan otonomi daerah baru sangat bisa dilakukan. Mudah-mudahan usai Pak Prabowo dan mas Gibran dilantik moratorium pemekaran daerah dicabut,” katanya.
Meski begitu, Airin menilai, pemekaran bukan hanya untuk wilayah Banten Selatan, tetapi juga wilayah Banten Utara, khususnya Kabupaten Tangerang juga perlu dimekarkan.
“Karena jangan melihat wilayah utara dan selatan. Tapi apa yang dibutuhkan daerah otonomi baru yaitu memperpendek jarak birokrasi dan meningkatkan daya saing daerah. Dan yang terpenting, fiskalnya celahnya ada atau tidak,” ungkapnya.
Berdasarkan pantauan, sejak awal debat terbuka, kedua kandidat saling memaparkan visi misi yang didasari tema debat yakni ‘Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dan Akselerasi Pembangunan Berkeadilan di Provinsi Banten. (Red)
Sumber artikel: bantennews.co.id
Tags: Pilkada Politik