 |
Sejumlah petugas jalan Tol tengah melakukan pembersihan material dan beberapa galon dari insiden Kecelakaan maut di gerbang Tol Ciawi 2, Bogor.(Foto:Net) |
JAGATANTERO.COM, JAKARTA| Kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, mencerminkan minimnya perhatian pemerintah terhadap keselamatan di jalan tol.
Untuk itu, Presiden Prabowo Subianto diminta untuk segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Darurat Keselamatan Transportasi Darat, yang dipimpin oleh prajurit TNI.
"Begitu rumitnya persoalan angkutan logistik, mohon Bapak Presiden dapat membentuk Satgas Darurat Keselamatan Transportasi Darat dengan Ketua dari TNI," kata Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, penanganan serius terhadap masalah kecelakaan transportasi darat bisa mencontoh penanganan wabah COVID-19 yang sukses melalui pembentukan Satgas COVID-19.
Penegakan hukum yang harmonis antara 12 Kementerian/Lembaga terkait, akan sangat penting untuk memperbaiki situasi ini.
Di sektor angkutan logistik, ada 12 Kementerian/Lembaga yang terlibat, antara lain Kementerian Koordinator Ekonomi, Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pekerjaan Umum.
Namun, meskipun sejak 2017, Ditjenhubdat Kemenhub telah berupaya membenahi masalah truk Over Dimension Over Load (ODOL), usaha tersebut selalu gagal karena penolakan dari Kementerian Perindustrian, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), serta kekhawatiran dari Kementerian Perdagangan terkait inflasi.
"Namun tidak ada upaya dari ketiga institusi tersebut untuk mengusulkan program membenahi masalah ODOL, selain menolak dan menakut-nakuti dengan isu inflasi," tutup Djoko.
Kecelakaan maut di Gerbang Tol Ciawi 2, menjadi sebuah peringatan bahwa sudah saatnya pemerintah mengambil langkah konkret dalam menangani masalah keselamatan transportasi di Indonesia. (Akr/Red)
Baca Juga