Pasutri di Perumahan Puri Anggrek Kota Serang Diduga Korban Perampokan

Petugas kepolisian tengah melakukan identifikasi dan evakuasi korban yang diduga menjadi korban perampokan.(Ist)


JAGATANTERO.COM, SERANG| Kapolresta Serang, Kombes Pol Yudha Satria mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dugaan perampokan rumah pasangan suami istri di Perumahan Puri Anggrek, Kecamatan Walantaka, Kota Serang.

Yudha tiba sekitar 09:20 WIB dan segera memasuki rumah yang sudah dipasangi garis polisi. 15 menit kemudian, Yudha keluar. Ia memeriksa sekeliling rumah dan menanyakan kepada tetangga apakah mereka mendengar keributan pada malam hari.

Kepada wartawan, Yudha menuturkan polisi masih melakukan penyelidikan. Dugaan kejadian yang menimpa pasutri Wadison Pasaribu (37) dan Petry Sihombing (35) merupakan perampokan.

“Dari pintu belakang kami cek TKP ada rusak didobrak terlihat dari engsel pintu yang rusak diduga para pelaku masuk ke sana. Dugaannya (pelaku) lebih dari satu orang,” kata Yudha, Minggu (1/6/2025).

Yudha mengatakan saat ini korban Wadison Pasaribu masih dalam pemeriksaan di RS Bhayangkara. Sedangkan dua anak korban yang berusia lima dan tujuh tahun dititipkan kepada kerabatnya.

“Suami korban masih di rumah sakit. Kami akan mencoba keterangan dari suami korban apakah ada barang barang yang hilang. Kondisi sementara korban mengalami luka di kepala dan ditutup dengan karung,” ujarnya.

Sebelumnya, Warga Puri Anggrek Serang, Kecamatan Walantaka, Kota Serang digegerkan dengan kasus pembunuhan. Peristiwa ini menimpa pasangan suami istri Wadison Pasaribu (37) dan Petry Sihombing (35).

Peristiwa pertama kali diketahui oleh tetangga korban Jansen Pasaribu (56). Rumah saksi berada tepat di seberang rumah korban di Blok G 10 Nomor 11.

Anak korban bernama Maysean Pasaribu sekira pukul 04:15 keluar rumah dengan kondisi panik menggedor-gedor gerbang depan. Sean meminta tolong kepada Jansen yang rumahnya tepat berada di seberang rumah korban.

“Sekira azan subuh, anak korban minta tolong ke saya. Teriak-teriak dari pagar rumah,” kata Jansen kepada BantenNews.co.id, Minggu (1/6/2025).

Mendengar teriakan anak korban, Jansen pun menghampiri. Setelah masuk ke dalam rumah, saksi menemukan kondisi rumah sudah berantakan.

Pada kamar belakang, tubuh Petry Sihombing ditemukan dalam kondisi telungkup di atas kasur. Tangan korban terikat dari belakang. Korban Petry ternyata sudah meninggal dunia.

“Saya lihat tidak ada darah. Tapi di belakang kepala korban terlihat ada bekas seperti benturan,” ujarnya.

Tidak berhenti di situ, saksi kemudian memeriksa bagian dapur dan menemukan sebuah karung. Dari dalam karung tersebut terdengar suara seperti dengkur manusia. Benar saja, setelah dibuka korban Wadison Pasaribu sudah terikat di dalam karung.

“Tubuh korban sudah dimasukkan ke dalam karung dalam kondisi tengkurap. Tangan dan kaki terikat,” ujar Jansen.

Mendapati korban masih hidup, warga yang berdatangan kemudian membawa ke Rumah Sakit Sari Asih, Kota Serang.

“Sudah dibawa ke rumah sakit. Sementara istrinya dibawa ke RS Bhayangkara.”

Tetangga korban, Baruna Afriadi Setia Wibowo (37) ikut membantu menyelamatkan korban. “Saya bantu buka tali yang mengikat tali korban yang laki-laki. Sudah dikarungin,” ujarnya.

Ia mengenal korban sebagai sosok yang baik dan tidak pernah ada masalah dengan tetangga. “Orangnya baik, tidak pernah ada masalah dengan tetangga,” katanya.***


Baca Juga

Komentar dengan santun dan bijak

Lebih baru Lebih lama
Magspot Blogger Template
Magspot Blogger Template

نموذج الاتصال